Pencarian MH370 Fokus pada Data Satelit
Operasi pencarian dan penyelamatan untuk pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kini berfokus pada kemungkinan baru. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Pertahanan dan Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein.
"Fokus saat ini adalah untuk mengumpulkan informasi dari satelit," ujar Hishammuddin pada konferensi pers harian, Selasa 18 Maret malam yang dikutip dari The Star dan dimuat Liputan6.com, Rabu (19/3/2014).
Untuk itu, Malaysia telah meminta mitra asing untuk memeriksa data satelit mereka. Dan meminta negara-negara Asia Tenggara untuk melaporkan data yang terdeteksi radarnya. Sebab, data-data tersebut akan dianalisis, untuk memperbaiki dan mempersempit daerah pencarian pesawat MH370 yang raib sejak lepas landas pada Sabtu 8 Maret 2014.
Hishammuddin menambahkan, aset yang dikerahkan kini berada dalam koridor pencarian di bagian selatan. Pencarian pesawat Boeing 777-200 ER itu di luar politik, dan menekankan prioritas selalu untuk menemukan pesawat tersebut.
Hishammuddin menegaskan, laju pesawat itu konsisten dan diduga atas faktor kesengajaan. Namun, ia menolak klaim bahwa Malaysia adalah sarang teroris.
Pascapenggeledahan di rumah kapten pesawat Zaharie Ahmad Shah, polisi menyita flight stimulator. Mereka pun kini fokus untuk meneliti benda sitaan tersebut. Untuk menemukan kaitan antara hilangnya pesawat itu.
Dari hasil sementara, sebuah landasan pacu di India bagian selatan, Sri Lanka menjadi tempat pendaratan pesawat yang membawa 239 orang itu. Data itu terekam oleh Amerika Serikat dan Eropa.
Sementara itu, China dan India telah menyatakan warga negara mereka bersih dari kaitan aksi terorisme.
Pencarian Diperluas
Malaysia mengatakan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 itu, telah mencapai luas yang sedikit lebih besar dari daratan seluruh Australia.
"Seluruh area pencarian sekarang 2,24 juta mil laut persegi (7,7 juta kilometer persegi)," kata Hishammuddin.
Australia memiliki massa tanah sekitar 7,6 juta kilometer persegi.
Sementara area pencarian meluas ke arah utara Asia Tengah bagian selatan, melewati China bagian barat termasuk Xinjiang dan Tibet. Serta ke selatan di Samudera Hindia barat arah Australia. Daerah ini telah dibagi menjadi tujuh kuadran.
"Ini adalah area pencarian besar. Dan itu adalah sesuatu yang Malaysia tidak mungkin cari sendiri," urai Hishammuddin.
"Karena itu, saya sangat senang bahwa begitu banyak negara telah datang untuk menawarkan bantuan dan dukungan untuk operasi pencarian dan penyelamatan," tambahnya.
Sejauh ini, sudah 26 negara ikut serta dalam pencarian. Puluhan pesawat dan kapal telah mencari pesawat tersebut.
Kementerian Luar Negeri Malaysia telah mengirimkan 12 nota diplomatik ke negara-negara di koridor utara dan selatan. Dan tanggapan mereka telah sangat baik.
Sebelumnya pada Sabtu 15 Maret, Perdana Menteri Najib Razak mengatakan bahwa dari data satelitnya menunjukkan pesawat sengaja dialihkan. Setelah kehilangan kontak dengan pengendali di menara. (Shinta Sinaga)
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print
PDF